Pembentukan Agregat tanah

Apakah anda semua tahu mengenai apakah itu agregat tanah? Tanah itu terbentuk dari bahan organic dan bahan nonorganic. Bahan organic tanah berasal dari dekomposisi organisme yang menjadi padat. Sementra bahan nonorganic tanah, terbentuk dari pelapukan batu-batuan yang mengandung mineral. Dalam pembentukannya, tanah akan membentuk lapisan-lapisan dari bawah sampai ke atas yang disebut horizon tanah. Tanah organic cenderung memiliki kandungan asam yang tinggi, bersifat gembut, dan cukup untuk menyimpan air tentu saja. Sementara tanah nonorganic, banyak mengandung mineral yang membentuk partikel datri tanah. Partikel pembentuk tanah ini biasanya dapat terdiri dari pasir, debu, lempung dan liat biasanya jenis-jenis inilah yang terdapat dalam tanah. Kita tahu sendiri bahwa tanah itu terdiri dari debu,lempung dan pasir. Penjelasan dari ketiga tersebut adalah tanah yang berpasir cenderung memiliki diameter yang besar dengan luas permukaan jenis dan jumlah partikel sedikit, berbanding terbalik dengan debu dan lempung, tapi untuk diameter yang paling kecil itu adalah tanah lempung dan juga memiliki jumlah partikel yang sangat banyak dan mempunyai luas permukaan yang sangat besar. Karateristik dari tanah pasiran adalah laju peresapan airnya baik, kapasitas menahan air rendah, kandungan unsure hara rendah, kapasitas pertukaran kation juga rendah, tanahnya ringan sehingga mudah untuk diolah, kaya mineral primer tapi belum tersedia bagi tanaman, dll. Untuk tanah lempung mempunyai karakteristik sebagai berikut yaitu kapasitas menahan air yang tinggi, drainasi dan aerasi dari tanah ini sangat buruk, tanahnya berat sehingga untuk mengolahnya sangat susah, kandungan unsure haranya tinggi, sehingga tanah ini berpotensi untuk ditanami tumbuhan karena memiliki unsure-unsur yang sangat dibutuhkan oleh tanaman, dan mempunyai kapasitas pertukaran kation yang besar.

Struktur tanah

Struktur tanah merupakan susunan partikel-partikel tanah primer (pasir, debu, dan lempung ataupun liat) yang terikat satu sama lain dan membentuk agregat tanah. Agregat yang satu dengan yang lain terdapat ruang antaragregat yang disebut dengan porus atau pori (jamak) nama lainnya. Fasa tanah terdiri dari tiga macam tentunya yaitu terdiri dari yang padat, cair dan gas. Struktur tanah adalah karakter tanah yang tersusun dari komposisi agregat tanah dan ruang yang berada di antaraagregat. Fasa cari dengan fasa gas mengisi ruang antaragregat tersebut. Ukuran dari partikel-partikel tanah mempengaruhi ukuran dari pori-pori tanah tersebut. Tanah yang mempunyai kandungan lempung yang tinggi mempunyai pori-pori tanah yang sempit atau kecil (Micro). Sementara tanah yang memiliki ukuran pori-pori yang besar, biasanya terdapat pada tanah yang memiliki kandunga pasir yang tinggi, biasanya disebut dengan pori makro atau pori besar. Air cenderung akan mengalir deras pada tanahn dengan kandunga pasir yang tinggi.

Sementara itu, pori-pori yang kecil lebih mampu untuk menahan air. Keberadaan kedua macam pori tanah itu penting karena mikropori dibutuhkan tanah untuk menahan air, sedangkan mikropori dibutuhkan untuk menahan udara. Struktur dari tanah akan bagus untuk perakaran bila makropori terisi udara dan micropori terisi air.

Pembentukan Agregat Tanah

Agregat tanah itu terbentuk akibat adanya suatu interaksi dari butiran tunggal, liat ataupun lempung, oksidasi besi ataupun aluminium dan bahan organic. Ikatan dari agregat anah yang terbentuk dengan sendirinya tanpa sebab dari luar biasanya dan umumnya disebut dengan ped. Tentu saja itu nama yang belum pernah anda dengar bukan, karena itu adalah pelajaran yang biasa kita dengar dalam jurusan kehutanan ataupun pertanian. Sementara ikatan agregta tanah yang merupakan gumpalan tanah yang terbentuk akibat pengolahan suatu tanah  biasanya disebut dengan clod. Agregat tanah itu merupakan karakteristik tanah yang sensitive terhadap perubahan akibat pengolahan tanah. Kualitas dan kuantitas agregat tanah sangat dipengaruhi oleh pemberian bahan organic dan bagaimana tanah itu diolah. Retakan dari tanah yang telah terjadi dan dimantapkan oleh pengikat (sementasi), baik yang terjadi secara kimia maupun biologis, akan membentuk agregat yang baik. Factor-faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan tanah antara lain adalah bahan induk, bahan organic tanah, tanaman, organisme tanah, waktu, dan iklim.

Lihat Video Dibawah Ini Siapa Tahu Bermanfaat Untuk Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *